Merokok pada hakikatnya adalah mengisap gabungan pengaruh yang merugikan dari nikotin,
karbon monoksida, tar dan racun lainnya. Nikotin menyebabkan jantung bekerja
lebih berat dan membutuhkan lebih banyak oksigen, tetapi karbon monoksida
mengurangi pengambilan oksigen oleh darah. Sedangkan tar lebih memperberat
keadaan yang mengurangi kemampuan penyimpanan udara oleh paru-paru.
Semakin
banyak merokok juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Kebiasaan merokok dapat
menimbulkan jenis penyakit yang berbahaya lainnya, diantaranya kanker
paru-paru, impotensi, dan lain-lain. Bahkan para ahli dari WHO menyataka bahwa
di negara dengan kebiasaan merokok yang telah meluas, kebiasaan merokok itu
menyebabkan terjadinya 80-90% kematian akibat kanker paru-paru di seluruh
negara itu, 75% dari kematian akibat bronchitis, 40% kematian akibat kandung
kencing, dan 25% kematian akibat jantung iskemik. Laporan dari WHO juga
menyebutkan beberapa penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok, yaitu
penyakit kardiovaskuler lain, ulkus peptikum, kanker
mulut/tenggorokan/kerongkongan, penyakit pembuluh dara otak, dan gangguan janin
dalam kandungan.
Penjelasan
:
A.
Nikotin :
Nikotin(C10H14N2)
merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen,
Nitrogen dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek
kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid
ini misalnya, Kafein.
Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar
5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg
Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok tersebut. Jika
anda perokok, ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang
rokok yang dihisap.
Nikotin dalam tubuh manusia
Layaknya zat additive lainnya, ada beberapa cara bagi
Nikotin untuk terserap dalam tubuh manusia, yaitu melalui:
a. Kulit
b. Paru-paru
c. Mucous
membranes (mucous membrane misalnya pada bagian dalam mulut, atau lapisan dalam
hidung kita)
Setelah terserap
melalui Salah satu cara diatas, nikotin akan masuk kedalam system peredaran
darah menuju ke otak dan diedarkan keseluruh system tubuh.
Merokok,
atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin
untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus. Alveolus
adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara kotor
dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah,
Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak
sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah
setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita.
Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam
tubuh manusia.
Bagaimana tubuh memproses Nikotin ?
1. Di dalam organ hati, enzyme yang disebut CYP2A6 akan
mencerna sekitar 80% nikotin akan menjadi Kotinin.
2. Proses metabolisme Nikotin terjadi juga di dalam
paru-paru. Disini, Nikotin akan diubah menjadi Kotinin dan Nikotin oksida.
3. Kotinin dapat dikeluarkan melalui urin. Itulah
mengapa, urin seorang perokok akan menimbulkan bau yang sangat tajam. Kotinin
memiliki waktu paruh 24 jam. Artinya, 24 jam setelah merokok, zat kotinin dalam
tubuh akan tersisa setengahnya.
4. Nikotin yang tersisa dalam darah, juga akan disaring
di dalam ginjal dan akan dikeluarkan melalui urin.
Tingkat metabolisme Nikotin dalam tubuh tiap individu
dapat berbeda satu sama lain. Seseorang yang memiliki kelainan pada enzyme
CYP2A6, akan membuat organ hati menjadi kurang efektif dalam mencerna Nikotin.
Akibatnya, kadar Nikotin dalam darah masih berada pada level yang tinggi.
Perokok dengan kelainan fungsi enzyme ini, biasanya merokok lebih sedikit namun
merasakan efek Nikotin yang lebih besar dari perokok lain pada umumnya.
Efek dari Nikotin
Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi
otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemudian
merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal
sebgai biphase effect. Sialnya semakin sering seseorang merokok, akan semakin
merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan.
Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan
diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan
pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon
"Fight or Flight". Jika anda mencintai film horror, atau sangat suka
dengan roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek Adrenalin ini,
yang juga akan anda alami saat merokok:
1. Detak jantung yang sangat cepat
2. Meningkatkan tekanan darah
3. Tarikan nafas yang berat dan cepat
Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan
cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh
untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai
hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa
saat merokok, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan
selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai perokok yang berbadan kurus
dibandingkan perokok yang kelebihan berat badan.
Dalam jangka panjang, nikotin dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah, mengakibatkan si perokok, walaupun sudah lama berhenti
merokok, sangat rentan terhadap seranga jantung dan stroke. Ini sebagai akibat
dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya,
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Di dalam otak, sebagai respon terhadap Nikotin, otak
akan memerintahkan tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi.
Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s
natural pain killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan
painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang
merasa relaks dan euphoria.
Para peneliti sepakat bahwa Nikotin adalah salah satu
zat addiktif yang berbahaya. Zat ini memenuhi dua efek sekaligus:
1.
Psikologis
– Seseorang perokok, karena ketagihan, tetap akan merokok dan merokok, walaupun
sangat tahu akan bahaya merokok bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
2.
Fisiologis
– Para ahli syaraf menyatakan, karena merokok men-stimulus system syaraf
sehingga si perokok merasa nyaman dan relax, maka si perokok akan mengulanginya
lagi dan lagi demi mendapatkan perasaan nyaman tersebut.
B. Tar :
Tar adalah zat lain yang berada dalam asap rokok, macamnya sangat
banyak. Disebutkan ada 4000 macam lebih, kita ambil contoh beberapa saja.
Acetone biasa dipakai untuk penghapus cat kuku. Butane dipakai untuk gas cair
pada korek api, Arsenik zat yang banyak dipakai untuk racun semut. Cadmium
sejenis logam yang dipergunakan untuk accu mobil. Cobalt adalah zat yang
meracuni tubuh manusia yang dikeluarkan oleh asap buang kenalpot kendaraan.
Toluen cairan yang dipakai untuk pabrik atau industri tertentu. Jadi bila kita
merokok kita hisap cairan cat kuku, gas korek api, knalpot mobil/motor, cairan
pabrik, dan lain lain sekaligus kedalam mulut dan paru paru kita. Akibatnya
dikemudian hari sebagian besar akan kena penyakit seperti : Kanker Paru,
Penyakit Jantung Iskemik, Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Tiga jenis penyakit
ini yang menyebabkan perokok di Amerika terbanyak meninggal karenanya.
C.
Karbon monoksida
Karbon monoksida adalah gas yang terdiri
dari satu atom karbon (C) dan satu atom oksigen (O). Gas ini tidak berbau,
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi. Namun karbon monoksida ini
mudah terbakar dan sangat beracun apabila terhirup oleh manusia dan memasuki
sistem peredaran darah.
Gas karbon monoksida (CO) yang masuk
dalam sistem peredaran darah akan menggantikan posisi oksigen dalam berikatan
dengan hemoglobin (Hb) dalam darah. Gas CO akhirnya mudah masuk ke dalam jantung,
otak dan organ vital penunjang kehidupan manusia lainnya. Gas ini sifatnya
sangat beracun bagi tubuh manusia, sehingga akibatnya bisa fatal. Ikatan CO da
Hb dalam darah akan membentuk karboksi hemoglobin. Ini menyebabkan dua hal :
1. Oksigen akan kalah bersaing dengan karbon monoksida sehingga
kadar oksigen dalam darah manusia akan menurun drastis,. Seperti yang kita
tahu, oksigen diperlukan dalm proses metabolisme tubuh sel, jaringan dan organ
dalam tubuh manusia. Dengan keberadaan CO di dalam darah, maka akan menghambat
metabolisme tubuh manusia.
2. Gas CO akan menghambat terjadinya proses respirasi atau
oksidasi sitokrom. Hal ini akan mengakibatkan pembentukan energi tidak
maksimal. Karbon monoksida akan
berikatan langsung dengan sel otot jantung dan sel tulang. Akibatnya terjadi
keracunan CO pada sel tersebut dan merembet pada sistem saraf manusia.
0 komentar:
Posting Komentar