Just another free Blogger theme - NewBloggerThemes.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 16 Maret 2015


Merokok pada hakikatnya adalah mengisap gabungan pengaruh yang merugikan dari nikotin, karbon monoksida, tar dan racun lainnya. Nikotin menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan membutuhkan lebih banyak oksigen, tetapi karbon monoksida mengurangi pengambilan oksigen oleh darah. Sedangkan tar lebih memperberat keadaan yang mengurangi kemampuan penyimpanan udara oleh paru-paru.

Semakin banyak merokok juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Kebiasaan merokok dapat menimbulkan jenis penyakit yang berbahaya lainnya, diantaranya kanker paru-paru, impotensi, dan lain-lain. Bahkan para ahli dari WHO menyataka bahwa di negara dengan kebiasaan merokok yang telah meluas, kebiasaan merokok itu menyebabkan terjadinya 80-90% kematian akibat kanker paru-paru di seluruh negara itu, 75% dari kematian akibat bronchitis, 40% kematian akibat kandung kencing, dan 25% kematian akibat jantung iskemik. Laporan dari WHO juga menyebutkan beberapa penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok, yaitu penyakit kardiovaskuler lain, ulkus peptikum, kanker mulut/tenggorokan/kerongkongan, penyakit pembuluh dara otak, dan gangguan janin dalam kandungan.

Penjelasan :

A.   Nikotin :
    Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid ini misalnya, Kafein.

Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap. 

              Nikotin dalam tubuh manusia
          Layaknya zat additive lainnya, ada beberapa cara bagi Nikotin untuk terserap dalam tubuh manusia, yaitu melalui:

           a. Kulit
           b. Paru-paru
      c. Mucous membranes (mucous membrane misalnya pada bagian dalam mulut, atau lapisan dalam hidung kita)

Setelah terserap melalui Salah satu cara diatas, nikotin akan masuk kedalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan keseluruh system tubuh.

Merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus. Alveolus adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara kotor dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita. Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam tubuh manusia.

Bagaimana tubuh memproses Nikotin ?
1.   Di dalam organ hati, enzyme yang disebut CYP2A6 akan mencerna sekitar 80% nikotin akan menjadi Kotinin.

2.   Proses metabolisme Nikotin terjadi juga di dalam paru-paru. Disini, Nikotin akan diubah menjadi Kotinin dan Nikotin oksida.

3. Kotinin dapat dikeluarkan melalui urin. Itulah mengapa, urin seorang perokok akan menimbulkan bau yang sangat tajam. Kotinin memiliki waktu paruh 24 jam. Artinya, 24 jam setelah merokok, zat kotinin dalam tubuh akan tersisa setengahnya.

4. Nikotin yang tersisa dalam darah, juga akan disaring di dalam ginjal dan akan dikeluarkan melalui urin.

  Tingkat metabolisme Nikotin dalam tubuh tiap individu dapat berbeda satu sama lain. Seseorang yang memiliki kelainan pada enzyme CYP2A6, akan membuat organ hati menjadi kurang efektif dalam mencerna Nikotin. Akibatnya, kadar Nikotin dalam darah masih berada pada level yang tinggi. Perokok dengan kelainan fungsi enzyme ini, biasanya merokok lebih sedikit namun merasakan efek Nikotin yang lebih besar dari perokok lain pada umumnya. 

Efek dari Nikotin
  Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemudian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebgai biphase effect. Sialnya semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan.

Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon "Fight or Flight". Jika anda mencintai film horror, atau sangat suka dengan roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek Adrenalin ini, yang juga akan anda alami saat merokok: 

         1.   Detak jantung yang sangat cepat
         2.   Meningkatkan tekanan darah
         3.   Tarikan nafas yang berat dan cepat

Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa saat merokok, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai perokok yang berbadan kurus dibandingkan perokok yang kelebihan berat badan.

Dalam jangka panjang, nikotin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, mengakibatkan si perokok, walaupun sudah lama berhenti merokok, sangat rentan terhadap seranga jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Di dalam otak, sebagai respon terhadap Nikotin, otak akan memerintahkan tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria.

Para peneliti sepakat bahwa Nikotin adalah salah satu zat addiktif yang berbahaya. Zat ini memenuhi dua efek sekaligus:

1.   Psikologis – Seseorang perokok, karena ketagihan, tetap akan merokok dan merokok, walaupun sangat tahu akan bahaya merokok bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
2.   Fisiologis – Para ahli syaraf menyatakan, karena merokok men-stimulus system syaraf sehingga si perokok merasa nyaman dan relax, maka si perokok akan mengulanginya lagi dan lagi demi mendapatkan perasaan nyaman tersebut.  
B.     Tar :
    Tar adalah zat lain yang berada dalam asap rokok, macamnya sangat banyak. Disebutkan ada 4000 macam lebih, kita ambil contoh beberapa saja. Acetone biasa dipakai untuk penghapus cat kuku. Butane dipakai untuk gas cair pada korek api, Arsenik zat yang banyak dipakai untuk racun semut. Cadmium sejenis logam yang dipergunakan untuk accu mobil. Cobalt adalah zat yang meracuni tubuh manusia yang dikeluarkan oleh asap buang kenalpot kendaraan. Toluen cairan yang dipakai untuk pabrik atau industri tertentu. Jadi bila kita merokok kita hisap cairan cat kuku, gas korek api, knalpot mobil/motor, cairan pabrik, dan lain lain sekaligus kedalam mulut dan paru paru kita. Akibatnya dikemudian hari sebagian besar akan kena penyakit seperti : Kanker Paru, Penyakit Jantung Iskemik, Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Tiga jenis penyakit ini yang menyebabkan perokok di Amerika terbanyak meninggal karenanya.

C.    Karbon monoksida
Karbon monoksida adalah gas yang terdiri dari satu atom karbon (C) dan satu atom oksigen (O). Gas ini tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi. Namun karbon monoksida ini mudah terbakar dan sangat beracun apabila terhirup oleh manusia dan memasuki sistem peredaran darah.

Gas karbon monoksida (CO) yang masuk dalam sistem peredaran darah akan menggantikan posisi oksigen dalam berikatan dengan hemoglobin (Hb) dalam darah. Gas CO akhirnya mudah masuk ke dalam jantung, otak dan organ vital penunjang kehidupan manusia lainnya. Gas ini sifatnya sangat beracun bagi tubuh manusia, sehingga akibatnya bisa fatal. Ikatan CO da Hb dalam darah akan membentuk karboksi hemoglobin. Ini menyebabkan dua hal :

1. Oksigen akan kalah bersaing dengan karbon monoksida sehingga kadar oksigen dalam darah manusia akan menurun drastis,. Seperti yang kita tahu, oksigen diperlukan dalm proses metabolisme tubuh sel, jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Dengan keberadaan CO di dalam darah, maka akan menghambat metabolisme tubuh manusia.

2. Gas CO akan menghambat terjadinya proses respirasi atau oksidasi sitokrom. Hal ini akan mengakibatkan pembentukan energi tidak maksimal.  Karbon monoksida akan berikatan langsung dengan sel otot jantung dan sel tulang. Akibatnya terjadi keracunan CO pada sel tersebut dan merembet pada sistem saraf manusia.
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar