Just another free Blogger theme - NewBloggerThemes.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 12 Maret 2015



Allah berfirman :

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. ( QS. Al-isra' : 82 ).
Di surah lain Allah berfirman :    
اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya. ( QS. Az-Zumar : 23 ).
Dr. Ahmad Al-Qadhi, Direktur Utama Islamic Medicine for Education and Research yang berpusat di Amerika sekaligus konsultan ahli sebuah klinik di panama City, Florida Amerika serikat telah melakukan penelitian tentang pengaruh al-qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologis dan psikologis yang terbagi dalam dua tahapan. Tahap pertama bertujuan untuk menentuka kemungkinan adanya pengaruh al-qur’an pada fungsi organ tubuh sekaligus mengukur intensitas pengaruhnya jika ada. Hasil eksperimen pertama ini membuktikan bahwa 97% responden, baik muslim maupun nonmuslim, baik yang mengerti bahasa arab maupun tidak, mengalami beberapa perubahan fisiologis yang menunjukan ketegangan urat syaraf reflektif. Hasilnya membuktikan bahwa al-qur’an memiliki pengaruh yang mampu merelaksasi ketegangan urat syaraf tersebut, fakta ini secara tepat terekam dalam sistem detektor elektronik yang didukung komputer guna mengukur perubahan apa pun dalam fisiologi (organ) tubuh.
Dari penelitian tersebut juga diketahui bahwa ketegangan urat syaraf berpotensi mengurangi daya tahan tubuh yang disebabkan terganggunya fungsi organ dalam tubuh untuk melawan sakit atau membantu proses penyembuhan.
Sementara itu, eksperimen tahap kedua diarahkan guna mengetahui apakah efek relaksasi yang ditimbulkan al-Qur’an pada ketegangan syaraf juga perubahan-perubahan fisiologis yang mengiringinya benar-benar disebabkan oleh kalimat-kalimat al-qur’an sendiri secara definitif, tanpa memandang apakah kalimat kalimat itu dapat dipahamioleh pendengar atau tidak.
Dalam penelitian tersebut, para responden nonmuslim yang tidak memahami bahasa Arab (nonnative speaker) diperdengarkan bacaan al-qur’an dan teks bacaan bahasa arab yang dilantunkan dengan kesamaan instrumental dari aspek lafal, bentuk dan melodi sehingga responden tidak bisa membedakan keduanya karena memang mereka buta sama sekali dengan bahasa arab. Dan ternyata, hasilnya cukup positif. Eksperime penyimakan bacaan al-qur’an menunjukan hasil positif hingga 65%. Hal itu berarti bahwa voltase listrik pada otot relatif menurun, sehingga mengindikasikan adanya efek relaksasi al-qur’an pada stres. Sementara pada bacaan berbahasa arab non al-qur’an, pengaruh ini hanya terlihat 33% saja.
Untuk melakukan hasil ini, pengulangan eksperimen pun dilakukan pada sejumlah responden dengan melakukan pengubahan ulang urutan bacaannya dengan bacaan non al-qur’an. Dan ternyata hasilnya tetap positif.
Hasil dari penelitian Quranik yang dilakukan oleh Dr. Ahmad Al-Qadhi dalam kajian ini menunjukka bahwa al-qur’an memiliki pengaruh positif yang cukup signifikan dalam menurunkan ketegangan (stres), dan ia bisa dicatat dan diukur secara kuantitatif maupun kualitatif. Pengaruh tersebut tampak dalam bentuk perubahan-perubahan yang terjadi pada arus listrik otot, juga perubahan pada tangkap kulit terhadap konduksi listrik, perubahan pada sirkulasi darah, serta perubahan pada detak jantung, kadar darah yang mengalir pada kulit dan suhu kulit yang kesemuanya saling terkait dan paralel dengan perubahan-perubahan aspek lain.
Semua perubahan ini penunjukkan adanya perubahan fungsi dan kinerja sistem syaraf otomatik (reflektif) yang lebih lanjut berpengaruh pada organ-organ tubuh lain  beserta fungsi-fungsinya. Karena itu, ditemukan adanya kemugkinan tak terbatas pada pengaruh-pengaruh fisiologis yang bisa dihasilkan al-qur’an.
Selain itu, sudah maklum adanya bahwa stres berpotensi menurunkan imunitas (daya kekebalan) tubuh, kemungkian hal itu di sebabkan oleh sekresi cortizol atau zat lain sebagai reaksi antara sistem syaraf dan sistem kelenjar endoktrin (endoctrine gland). Untuk itu, bisa diambil hipotesa bahwa efek relaksasi al-qur’an bagi stres dapat berpotensi mengaktifkan fungsi daya tahan tubuh yang berperan besar dalam melawan penyakit atau membantu proses penyembuhan. Hal itu dapat terjadi pada penyakit-penyakit gangguan pencernaan, infeksi, kanker, dan lain sebagainya.
Hal demikian menunjukkan bahwa kalimat-kalimat al-qur’an sendiri memiliki pengaruh fisiologis yang bisa meredakan ketegangan otot pada tubuh, tanpa harus mengetahui makna kata-kata itu sendiri.






         


Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar