Just another free Blogger theme - NewBloggerThemes.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 03 April 2015


Smartphone yang semakin canggih melahirkan gejala adiktif.
Banyak orang tak bisa lepas menatap layarnya,
bahkan hingga menjelang tidur.
Hati-hati, menggunakan smartphon
                                                                            sebelum tidur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Kecanduan smartphone kerap kita lihat terjadi kepada orang-orang di sekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri. Sebuah penelitian di inggris mengungkapkan 90% pengguna smartphone yang berusia 18-29 tahun mengaku sering tidur dengan ponsel di sisi mereka. Dan 1 dari 4 orang tidak mematikan dering ponsel saat hendak tidur, sehingga sering terbangun saat ponselnya berbunyi. Bahkan 1 dari 2 orang pengguna ponsel mengaku, kalo mereka tiba-tiba terbangun di tengah malam, yang pertama kali mereka lakukan adalah mengecek ponsel.
Kedengarannya tak asing, kan? Jangan-jangan anda juga demikian. Nah, mulai sekarang sebaiknya kita lebih bijak menggunakan ponsel. Sebab, perilaku candu menggunakan ponsel hingga menjelang tidur ternyata bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan, termasuk juga memicu stres.
Ponsel dan gangguan tidur
Menurut dr Danardi, SpKJ secara fisika dan mental, semua orang memerlukan waktu “pause” atau berhenti sejenak dari kegiatan utamanya. Untuk tidur, setidaknya kita butuh 6 jam per hari. Namun, para pengguna smartphone cenderung mengabaikan hal ini.
Pertama, mereka sulit relaks menjelang tidur karena terus-menerus menggunakan ponsel. Paparan sinar monitor selama 2 jam saja cukup untuk menekan produksi hormon melatonin sebanyak 22%. Hormon melatonin adalah hormon yang di produksi secara alami oleh tubuh, berfungsi merangsang rasa kantuk dan penting dalam menjaga siklus tidur kita.
“selama mata masih terpapar cahaya ponsel, selama itu ia menginformasikan otak agar tetap terjaga. Artinya, terlalu banyak menatap layar monitorpun bisa membuat kita sulit mengantuk, “kata dokter di RS Mitra Keluarga Kepala Gading ini.
Kedua, smartphone yang terkoneksi dengan internet membuat akun e-mail, chatting, maupun media sosial kita tetap aktif sepanjang waktu, dan bunyi notifikasinya bisa menggangu tidur kita di tengah malam. Dalam sebuah jurnal, Michael Gradisar, peneliti asal flinders university mengatakan bahwa penggunaan perangkat elektronik yang aktif, seperti ponsel dan video game, lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengganggu proses tidur dibandingkan perangkat elektronik yang pasif ( televisi dan radio ).
Hal ini di benarkan dr Danardi. Menurutnya, para pengguna smartphone biasanya lebih sensitif mendengar bunyi ponsel, sehingga mereka mudah terbangun dan mengecek ponselnya di tengah malam. Kalau sudah begitu, kualitas tidur tentu akan menurun dan bisa berdampak buruk pada kesehatan.
“tidur yang dianggap terbaik adalah yang sesuai dengan irama sirkadian bumi, yaitu sebelum pukul 24,00 dan bangun sebelum matahari terbit. Seandainya terjadi defisit tidur berkepanjangan, maka yang terjadi adalah penurunan daya tahan dan rentan mengalami berbagai penyakit,” jelas dr Danardi.
Kurang tidur kerap dianggap sepele. Namun bagi remaja yang masih dalam masa pertumbuhan, kurang tidur bisa berdampak pada kesehatan fisik dan perkembangan kognitif-nya. Sebuah peneletian juga menyebutkan bahwa seseorang yang waktu tidurnya kurang dari 6 jam per hari berisiko dua kali lebih tinggi terkena serangan jantung.
Apalagi kalau kita sering menggunakan ponsel setelah lampu kamar tidur kita matikan. Dengan kata lain, saat itu kita memaksa otot mata kita bekerja lebih keras untuk menatap layar ponsel dalam ruangan gelap dengan posisi berbaring. Akibatnya buka hanya memicu kerusakan pada mata, tetapi juga bisa menyebabkan kerutan halus di sekitar mata.

Tidur yang berkualitas
sangat penting bagi kesehatan,
 apalagi bagi kita yang memiliki
 jadwal padat setiap hari.
Karena saat kita terlelap,
sel-sel tubuh melakukan perbaikan dan peremajaan.


Rabu, 18 Maret 2015



وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

Apabila aku sakit, dialah yang menyembuhkanku. (QS. Asy-Syu’ara {26} : 80)
Islam merupakan agama yang syumul (mencakup berbagi hal) : duniawi dan ukhrawi. Ia memberi solusi dalam segala hal, termasuk dalam pengobatan. Namun sayang, ilmu yang dulu lahir dari islam ini, kini di adopsi oleh barat. Sampai akhirnya kita lengah dan tidak waspada dalam hal yang sangat urgen ini. Mereka mendompleng dan memasukan racikan yang Allah haramkan. Sehingga sampai sekarang, 85% bisnis obat-obatan di kuasai oleh mereka (yahudi dan nasrani). Padahal, rasulullah SAW telah mengingatkan : “Sesungguhnya Allah tidak akan menjadikan kesembuhan dengan sesuatu yang diharamkan atasmu”. [HR. Al-Bukhari]
Memang di negri kita ini hak-hak konsumsi ini belum semuanya berlaku. Kita tidak pernah bertanya kepada dokter yang memberikan resep apakah obatnya dijamin halalan thoyyiban? Karena ternyata disinyalir ada beberapa obat kapsul yang pembungkusnya di campur dengan glatin minyak babi. Oleh sebab itu, pantas saja jika imam as-Suyuthiy dalam kitabnya ath-thibb an-Nabawiy (pengobatan cara nabi) menukil pendapat imam Ahmad yang melarang seorang muslim menerima racikan obat yang di berikan oelh kafir dzimmi, karena khawatir ada satu ramuan yang diharamkan Allah SWT.
Banyak sekali kiblat pengobatan pada zaman sekarang ini, namun setidaknya ada lima kiblat pengobatan yang dikenal luas oleh umat manusia, yaitu :
1.     Alopati
Harus diakui bahwa pengobatan konvensional yang berasal dari barat ini memiliki banyak kelebihan seperti penggunaan teknologi modern untuk mendeteksi penyakit (clinical diagnosis ), melakukan operasi (pembedahan), membuat obat-obatan (farmakologi), penanganan mata (optalmologi)) dan penghilang rasa atau bius (anestisologi). Selain itu, pengobatan konvensional juga telah dilengkapi dengan berbagai penemuan mutakhir dalam kasus-kasus tertentu, seperti penanganan kecelakaan, cedera, pemindahan organ tubuh, cangkok, dan sebagai nya.
Akan tetapi pengobatan ini pun memiliki kelemahan yang tidak sedikit, bahkan sangat membahayakan kehidupan manusia. Seperti yang didsinyalir oelh Dr. Paapo Airola, seorang dokter kebangsaan Amerika, yang mengatakan bhwa semua obat “dadah” (obat kimia yang digunakan dalam pengobatan konvensional) menyebabkan efek samping yang berbahaya. Hal ini senada denga pernyataan Dr. Ivan Ilich dalam bukunya “Limits to Medicine” (1926), bahwa setelah satu abad mengejar sebuah impian tentang pengobatan, kini ditemukan hikma bahwa dunia pengobatan tidak banyak membuat perubahan yang berarti beberapa waktu yang lalu. Jadi secara sederhana obat-obatan kimia sintetis bisa menyembuhkan satu penyakit dan menimbulkan penyakit lain yang lebih parah di esok hari. Daj inilah side effect ; efek samping dari pengobatan konvensional.
Selain itu juga ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan sifat obat-obatan kimia ini :
Pertama, bersifat sementara. Kalau kita cermati iklan obat-obatan, sebagian besarnya memakai istilah “meredakan” bukan “menyembuhkan”, karena memang demikian halnya. Ketika seorang pasien sakit, lalu memakai obat-obatan kimia, maka gejala sakitnya menjadi hilang karena sifat dari pengobatan konvensional ini bersifat symptomatic treatment, menghilangkan gejala sakit saja. Sederhanya dengan cara seperti ini, urat syaraf yang menuju tempat sakit ditekan agar tidak sakit (analgetik), sebagai penahan rasa sakit saja. Kelebihannya, pasien lebih cepat sembuhnya. Tapi kelemahannya, tidak meyembuhkan, bahkan dalam kasus yang lain, menjadi kecanduan obat. Karena apabila tidak memakan oabt itu, rasa sakit datang kembali. Bahkan dosis dan ketergantungan obatnya semakin bertambah.
Kedua, bersifat menipu. Ada beberapa obat yang fungsinya mengalihkan perhatia otak. Dalam artian, otak dirangsang untuk tidak terfous pada rasa sakit, melainkan dialaihkan pada hal-hal lainnya. Sampai pemaparan kedua sifat ini, terlihat bahwa meredaka dan mengalihkan bukanlah menyembuhkan. Semakin kita banyak mengkonsumsi obat berarti semakin banyak pula kita menimbun racun dalam usus kita. Hal ini akan mengkom-binasikan sakit yang tidak terobati dengan menimbun racun yang terus menerus. Sehingga menimbulkan efek komplikasi pada diri kita, yaitu tidak berfungsinya organ-organ tubuh kita secara sempurna, seperti jantung, lever, ginjal, dll.
Ketiga, bersifat keras. Kita tentu mengenal antibiotic, karena hampir setiap kali kita berobat, kita diberi antibiotic. Secara harfiah antibiotic bermakna, anti=tidak/melawan, dan biotic=hidup. Jadi antibiotic ini adalah obat yang melawan kehidupan. Maksudnya, dalam tubuh kita ada dua bakteri ; bakteri menguntungkan dan bakteri merugikan. Ketika kita sakit berarti bakteri merugikan lebih mendominasi di banding bakteri menguntungkan. Dengan pemberian antibiotic, bakteri merugikn ini dibunuh supaya populasinya berkurang. Tapi efek sampingnya bakteri menguntungkan pun ikut terbunuh. Maka wajar jika kita sembuh dari satu penyakit, tapi ketika bertemu dengan penyakit lain, kita gampang sekali terserang. Pasalnya imuniti tubuh kita menjadi lemah. Dan dalam kasus yang lain ada jantung berdebar ataupun lemas dibagian kaki, terutama lutut, setelah mengkonsumsi antibiotic ini.

Dalam Conventional of Medical Heretic, Robert S. Mendelsohn berkata, hampir 100% antibiotic yang diberikan tidak perlu. Menurutnya, antibiotic hanya diperlukan 3-4 dalam hidup. Sebuah buku baru, bad treatment bad doctor yang ditulis oleh radiologis univesity keio jepang, menjelaskan bahwa ada kecenderungan penggunaan antibiotic untuk demam selesma biasa scecara berlebihan akan mengakibatkan tubuh menjadi lemah, tetapi virus dan bakterinya semakin kuat.

Jika kulit atau gigi rutin di bersihkan, perlukan bagian dalam tubuh, misalnya usus, juga “dicuci”? sebab, “logika sederhananya”, setiap hari usus dilewati bahan makanan dan sisa-sisanya sebelum ketempat pembuangan akhir. Apakah tidak ada endapan-endapan yang menempel di dinding usus yang bisa membahayakan?Usus besara yang panjangnya kurang lebih 150 sentimeter memang sangat mungkin menjadi sarang penyakit. “usus bisa kotor karena sisa-sisa makanan yang sudah terkotntaminasi,” kata dr Heru Wijono SpPD, doktor yang berprakti di RS Husada Utama Surabaya.bahan-bahan yang membahayakan itu antara lain, makanan dan minuman yang mengandung banyak bahan pengawet dan pewarna. Pada ahirnya, banyak racun atau toksin yang terserap oleh usus. Bahkan, kanker usus tersebut sempat menjadi salah satu penyebab kematian utama di Amerika Serikat.Karena itu, kesehatan usus menajadi wacana yang sangat populer di masyarakat. Sebab, setiap tahun penderita gangguan pencernaan meningkat.Sejak dahulu, sejatinya orang selalu berupaya untuk “membersihkan” jalur makanan itu. Pada 1970-an, misalnya, ada jamu urus-urus yang diminum secara rutin. Kini metode untuk “cuci usus” tersebut semakin bervariasi dan berkembang.Namun, benarkah usus bisa menjadi seperti saluran pembuangan air yang dapat “buntu” atau rusak ketika jalur itu tidak lancar? Dokter Mamiek Dwi Putri SpB-KBD menjelaskan bahwa usus punya mekanisme pembuangan yang paten. “usus itu, jika ada apa-apa, pasti dikeluarkan makanan pedas misalnya. Normalnya, orang akan langsung diare,” jelas dokter yang berpraktik di RSUD dr Soetomo tersebut.Karena itu dalam kondisi normal, tanpa perlu dicucipun, kotoran akan keluar sendiri dari usus. Masing-masing tubuh mempunyai ritme sendiri. Ketika orang menahan-menahan kotoran yang sudah waktunya keluar, ritme tersebut bisa rusak. Tejadilah sembelit. Selain itu, sembelit bisa terjadi karena faktor kejiwaan atau psikogen. “ misalnya, kita sedang berada di tengah hutan. Walaupun sudah waktunya, biasanya tidak bisa keluar. Sebab, bukan tempat biasanya,” ujar Mamiek.Dia mengumpamakan kerja usus besar seperti perosotan. Usus besar akan menyerap banyak air dalam makanan yang di konsumsi manusia. Semakin banyak air yang diserap, pencernaan semaki lancar. Dengan demikian, sembelit atau gangguan pencernaan lainnya bisa dihindari. Karena itu, manusia selalu dianjurkan mengonsumsi banyak serat dan air.Memang ada cuci usus atau yang secara mendis disebut cuci kolon. Caranya adalah dengan memasukan cairan ke usus besar. “tapi, itu bukan untuk orang sehat,” kata mamiek. Harus ada indikasi tertentu yang membuat orang menjalani tindakan medis tersebut. Misalnya, terapi sebelum operasi. Sebab, biasanya, sebelum operasi, usus seseorang harus bersih. Pencernaanpun di bersihkan dengan meakai obat pencahar. Entah oabt minum atau yang di semprotkan ke dubur. Setelah itu pencucian biasa “dituntaskan” dengan memasukan cairan melalui dubur tersebut.Terapi kolon memang tidak untuk semua orang. Jika seseorang terkena penyakit yang berkaitan dengan usus, wasir baerat, tumor usus besar atau rectum, tetapi justru itu di hindari.” Satu hal yang perlu di perhatikan, tarapi kolon harus direkomendasikan oleh dokter yang berwenang.” Kata dr Heru Wijono.

Senin, 16 Maret 2015


Merokok pada hakikatnya adalah mengisap gabungan pengaruh yang merugikan dari nikotin, karbon monoksida, tar dan racun lainnya. Nikotin menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan membutuhkan lebih banyak oksigen, tetapi karbon monoksida mengurangi pengambilan oksigen oleh darah. Sedangkan tar lebih memperberat keadaan yang mengurangi kemampuan penyimpanan udara oleh paru-paru.

Semakin banyak merokok juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Kebiasaan merokok dapat menimbulkan jenis penyakit yang berbahaya lainnya, diantaranya kanker paru-paru, impotensi, dan lain-lain. Bahkan para ahli dari WHO menyataka bahwa di negara dengan kebiasaan merokok yang telah meluas, kebiasaan merokok itu menyebabkan terjadinya 80-90% kematian akibat kanker paru-paru di seluruh negara itu, 75% dari kematian akibat bronchitis, 40% kematian akibat kandung kencing, dan 25% kematian akibat jantung iskemik. Laporan dari WHO juga menyebutkan beberapa penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok, yaitu penyakit kardiovaskuler lain, ulkus peptikum, kanker mulut/tenggorokan/kerongkongan, penyakit pembuluh dara otak, dan gangguan janin dalam kandungan.

Penjelasan :

A.   Nikotin :
    Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid ini misalnya, Kafein.

Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap. 

              Nikotin dalam tubuh manusia
          Layaknya zat additive lainnya, ada beberapa cara bagi Nikotin untuk terserap dalam tubuh manusia, yaitu melalui:

           a. Kulit
           b. Paru-paru
      c. Mucous membranes (mucous membrane misalnya pada bagian dalam mulut, atau lapisan dalam hidung kita)

Setelah terserap melalui Salah satu cara diatas, nikotin akan masuk kedalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan keseluruh system tubuh.

Merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus. Alveolus adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara kotor dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita. Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam tubuh manusia.

Bagaimana tubuh memproses Nikotin ?
1.   Di dalam organ hati, enzyme yang disebut CYP2A6 akan mencerna sekitar 80% nikotin akan menjadi Kotinin.

2.   Proses metabolisme Nikotin terjadi juga di dalam paru-paru. Disini, Nikotin akan diubah menjadi Kotinin dan Nikotin oksida.

3. Kotinin dapat dikeluarkan melalui urin. Itulah mengapa, urin seorang perokok akan menimbulkan bau yang sangat tajam. Kotinin memiliki waktu paruh 24 jam. Artinya, 24 jam setelah merokok, zat kotinin dalam tubuh akan tersisa setengahnya.

4. Nikotin yang tersisa dalam darah, juga akan disaring di dalam ginjal dan akan dikeluarkan melalui urin.

  Tingkat metabolisme Nikotin dalam tubuh tiap individu dapat berbeda satu sama lain. Seseorang yang memiliki kelainan pada enzyme CYP2A6, akan membuat organ hati menjadi kurang efektif dalam mencerna Nikotin. Akibatnya, kadar Nikotin dalam darah masih berada pada level yang tinggi. Perokok dengan kelainan fungsi enzyme ini, biasanya merokok lebih sedikit namun merasakan efek Nikotin yang lebih besar dari perokok lain pada umumnya. 

Efek dari Nikotin
  Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemudian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebgai biphase effect. Sialnya semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan.

Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon "Fight or Flight". Jika anda mencintai film horror, atau sangat suka dengan roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek Adrenalin ini, yang juga akan anda alami saat merokok: 

         1.   Detak jantung yang sangat cepat
         2.   Meningkatkan tekanan darah
         3.   Tarikan nafas yang berat dan cepat

Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa saat merokok, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai perokok yang berbadan kurus dibandingkan perokok yang kelebihan berat badan.

Dalam jangka panjang, nikotin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, mengakibatkan si perokok, walaupun sudah lama berhenti merokok, sangat rentan terhadap seranga jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Di dalam otak, sebagai respon terhadap Nikotin, otak akan memerintahkan tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria.

Para peneliti sepakat bahwa Nikotin adalah salah satu zat addiktif yang berbahaya. Zat ini memenuhi dua efek sekaligus:

1.   Psikologis – Seseorang perokok, karena ketagihan, tetap akan merokok dan merokok, walaupun sangat tahu akan bahaya merokok bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
2.   Fisiologis – Para ahli syaraf menyatakan, karena merokok men-stimulus system syaraf sehingga si perokok merasa nyaman dan relax, maka si perokok akan mengulanginya lagi dan lagi demi mendapatkan perasaan nyaman tersebut.  
B.     Tar :
    Tar adalah zat lain yang berada dalam asap rokok, macamnya sangat banyak. Disebutkan ada 4000 macam lebih, kita ambil contoh beberapa saja. Acetone biasa dipakai untuk penghapus cat kuku. Butane dipakai untuk gas cair pada korek api, Arsenik zat yang banyak dipakai untuk racun semut. Cadmium sejenis logam yang dipergunakan untuk accu mobil. Cobalt adalah zat yang meracuni tubuh manusia yang dikeluarkan oleh asap buang kenalpot kendaraan. Toluen cairan yang dipakai untuk pabrik atau industri tertentu. Jadi bila kita merokok kita hisap cairan cat kuku, gas korek api, knalpot mobil/motor, cairan pabrik, dan lain lain sekaligus kedalam mulut dan paru paru kita. Akibatnya dikemudian hari sebagian besar akan kena penyakit seperti : Kanker Paru, Penyakit Jantung Iskemik, Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Tiga jenis penyakit ini yang menyebabkan perokok di Amerika terbanyak meninggal karenanya.

C.    Karbon monoksida
Karbon monoksida adalah gas yang terdiri dari satu atom karbon (C) dan satu atom oksigen (O). Gas ini tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi. Namun karbon monoksida ini mudah terbakar dan sangat beracun apabila terhirup oleh manusia dan memasuki sistem peredaran darah.

Gas karbon monoksida (CO) yang masuk dalam sistem peredaran darah akan menggantikan posisi oksigen dalam berikatan dengan hemoglobin (Hb) dalam darah. Gas CO akhirnya mudah masuk ke dalam jantung, otak dan organ vital penunjang kehidupan manusia lainnya. Gas ini sifatnya sangat beracun bagi tubuh manusia, sehingga akibatnya bisa fatal. Ikatan CO da Hb dalam darah akan membentuk karboksi hemoglobin. Ini menyebabkan dua hal :

1. Oksigen akan kalah bersaing dengan karbon monoksida sehingga kadar oksigen dalam darah manusia akan menurun drastis,. Seperti yang kita tahu, oksigen diperlukan dalm proses metabolisme tubuh sel, jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Dengan keberadaan CO di dalam darah, maka akan menghambat metabolisme tubuh manusia.

2. Gas CO akan menghambat terjadinya proses respirasi atau oksidasi sitokrom. Hal ini akan mengakibatkan pembentukan energi tidak maksimal.  Karbon monoksida akan berikatan langsung dengan sel otot jantung dan sel tulang. Akibatnya terjadi keracunan CO pada sel tersebut dan merembet pada sistem saraf manusia.

Sabtu, 14 Maret 2015


Berwudhu ialah menyampaikan air yang suci dan mensucikan ke anggota tubuh tertentu, menurut cara-cara tertentu dengan disertai niat. Wudhu berfungsi untuk menghilangkan hadas kecil yang merupakan syarat sah shalat.

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. ( QS. Al-Maidah : 6 ).

Rasulullah saw bersabda yang artinya “ sesungguhnya allah tidak menerima shalat diantara kalian apabila berhadas sampai kalian berwudhu lebih dahulu. ( HR. At-Tirmidzi )
Menurut Adi dan Effendy, wudhu ternyata mempunyai efek refreshing, penyegaran, pembersihan badan, dan jiwa serta pemulihan tenaga. Oleh Utsman Najati ditambahkan, bahwa wudhu di samping sebagai persiapan untuk shalat bukan hanya sekedar membersihkan tubuh dari kotoran tetapi juga membersihkan jiwa dari kotoran. Sehingga ada yang mengatakan bahwa wudhu itu ada dua macam, yakni wudhu lahir dan wudhu batin.
Selanjutnya dijelaskan bahwa wudhu itu juga memiliki  dampak fisiologis. Hal ini terbukti bahwa di basuhnya tubuh dengan air sebanyak lima kali sehari akan membantu mengistirahatkan organ-organ tubuh dan meredakan ketegangan fisik dan psikis. Oleh karena itu, dapat dipahami perintah Rasulullah SAW untuk segera berwudhu bagi orang yang marah. Beliau bersabda :
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan sesungguhnya setan itu diciptakan dari api, maka apabila seseorang diantara kamu marah hendaklah berwudhu, sesungguhnya api itu hanya dapat di padamkan dengan air. ( HR. Abu Dawud )
Rasulullah SAW bersabda :
Sempurnakanlah wudhu, susupilah antara sela-sela jari. ( HR. Abu Dawud )
Wudhu yang sempurna, artinya wudhu yang mencapai sasaran yang hendak diperoleh dari perbuatan wudhu, yakni bersih jasmani dan ruhani. Untuk mencapai sasaran wudhu secara jasmani dapat dilihat dalam melakukan wudhu. Maka dapat di uraikan sebagai berikut :

a.     Mencuci tangan
Tangan merupakan organ tubuh yang paling mudah memindahkan penyakit. Penyakit akan mudah berpindah dari orang sakit kepada orang yang sehat, atau akan berpindah ketika megambil makanan, atau setelah ia pergi dari tempat kotor (WC). Sebagian dari bakteri akan berpindah dari tangan ke mulutnya setelah buang hajat apabila tangannya tidak dicuci dengan baik, terutama adalah cacing kremi yang hidup di sekitar anus, kemudian telur-telurnya berpindah dari sarangnya dan bersembunyi dibawah kuku-kuku tangannya.
Diantara jenis penyakit yang pindah melalui tangan typhoied, disentri, dan grastritis. Melihat gejala-gejala seperti ini islam menganjurkan agar senantiasa menjaga kebersihan tangannya dengan cara memotong kuku dan membersihkannya. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatannya, dalam hal ini Rasulullah SAW banyak memerintahkan untuk bersuci dengan membersihkan tangan atau berwudhu. Diantaranya Rasulullah SAW bersabda :
Potonglah kuku-kuku kamu, sesungguhnya setan itu duduk (bersembunyi) pada kuku-kuku yang panjang.
Yang dimaksud setan di sini adalah bakteri dan kuman. Untuk itu islam menganjurkan agar :
Ø Mencuci kedua tangan tiga kali ketika berwudhu pada urutan yang pertama, sampai pada siku.
Ø Membasuh dua telapak tangan dan menyela-nyelakan jari-jarinya sebelum berkumur. Hadis ini diriwayatkan dari Aus bin Aus Ast-Tsaqafi R.A Rasulullah SAW bersabda :
Saya melihat rasulullah SAW berwudhu, dicucinya telapak tangannya tiga kali. (HR. Ahmad dan Nasa’i)
Ø Membersihkan tangan sebelum tidur, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
Apabila kamu berangkat tidur maka berwudhulah sebagaimana kamu berwudhu hendak mendirikan shalat. (HR. Abu Dawud)
Dan yang lain sebagainya.

b.     Kebersihan Kedua Telapak Kaki
Membersihkan kedua kaki merupakan salah satu keharusan (rukun) dalam berwudhu. Sedang menyela-nyela jari-jari kedua telapak kaki termasuk perbuatan sunnah dalam bersuci, kemudian hendaknya seseorang tidak menginjakkan kakinya selain pada tempat yang suci. Rasulullah SAW bersabda :
Apabila kamu berwudhu, maka sela-selakanlah diantara jari-jari kedua tangan dan kakimu.

c.      Menjaga Kebersihan Mulut dan Gigi
Berkumur-kumur ketika berwudhu. Rasulullah SAW bersabda :
Sesungguhnya Nabi SAW bersabda : apabila kamu berwudhu, hendaklah berkumur-kumur. (HR. Ibnu Majah)

d.     Membersihkan Hidung
Dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :
Apabila seseorang diantara kamu bangun dari tidurnya, hendaklah menghirup air dengan hidung lalu mengembuskannya tiga kali, karena sesungguhnya setan bermalam dalam lubang hidungnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Memasukkan air kedalam hidung sebanyak tiga kali merupakan bagian diantara sunnah-sunnah wudhu. Tidak disangsikan lagi, bahwa perbuatan ini memiliki nilai medis, sekaligus upaya menangkal munculnya penyakit, sebab penyakit-penyakit seperti influenza, poliomyclitis, dipteri, dan lain-lain sejenisnya disebabkan oleh bakteri atau virus yang berpindah melalui hujan gerimis kehidung dan tenggorokan, lalu menjalar keseluruh tubuh dan berubahlah menjadi penyakit. Membasuh yang dilalukan berkali-kali akan menarik bakteri dari dalam dan kemudian membebaskan seseorang dari penyakit.
Rasulullah SAW bersabda :
Jika seseorang diantara kamu berwudhu, hendaklah memasukkan air kedalam hidungnya, kemudian dikeluarkannya. (HR. Al-Bukhari)

e.      kebersihan Kulit dan Rambut
kulit dan rambut yang merupakan bagian yang paling luar dari tubuh dan berfungsi biologis, yakni sebagai pembalut, penutup, dan pelindung organ-organ yang letaknya didalam. Sebagai organ penyelimut, fungsi kulit lebih dominan dari pada rambut, karena kulit melindungi organ dalam dari berbagai gangguan yang datangnya dari luar.
Disamping sebagai penyelimut, kulit dan rambut mempunyai fungsi lain. Kulit mempunyai fungsi estetika, fungsi kecantikan, dan keindahan. Secara psikologis, fungsi kecantikan dan keindahan lebih bermakna ketimbang fungsi biologisnya. Dengan kata lain, suatu kelainan pada kulit rambut, terutama kulit diwajah dan rambut dikepala lebih traumatik terhadap jiwa ketimbang terhadap tubuh.
Karena itu, disamping mencuci rambut kepala, islam juga menganjurkan agar memangkas rambut dan memperindahnya. Rasulullah SAW bersabda :
Barang siapa yang memiliki rambut hendaklah dimuliakannya. (HR. Abu Dawud)

f.       Membersihkan Kedua Daun Telinga
Al-Miqdad bin Makdiyakriba RA meriwayatkan : sesungguhnya Nabi SAW (ketika berwudhu) menyapu kepala serta kedua telinganya baik dalam maupun luar, dan memasukkan kedua telunjukknya ke dalam telinganya. (HR. Abu Dawud dan Thahawy)

Manfaat dan Hikmah Berwudhu bagi Kesehatan

a.     Hikmah Berwudhu bagi Kesehatan
Menurut Prof. Dr. Plinius, seorang Becteriolog, ia mengatakan bahwa pada bekas air cuci mulut atau berkumur itu terdapat bibit penyakit yang tidak kurang dari 40 miliar, yang terdiri dari bermacam-macam bibit penyakit, seperti baksil vibrio, spiril, coccus dan diantaranya terdiri dari penyakit diploccus, steptococcus, staphycoccus, protozoa, spirochaeta, dan virus. Dan selanjutnya dikatakan bahwa berbagai macam penyakit yang melewati selaput lendir, mulut dan hidung adalah selesma atau pilek, Agina, Dypteria, Bronchitis, pneomonia (radang paru), tuberculose, pertusiss (batuk rejang), tusissconsulviva, dan influenza. Dengan demikian, setiap orang yang sekali berwudhu, berarti ia telah menghilangkan jutaan penyakit yang akan menyerang orang itu.

b.     Manfaat Wudhu dalam Terapi Penyakit Kangker
Berbagai kajian dan penelitian yang berhubungan dengan faktor pemicu kangker kulit mengungkapkan bahwa faktor yang mendominasi munculnya kangker kulit adalah karena kulit banyak menyerap zat kimiawi, dan solusi untuk mencegah menyebaranya kanker kulit adalah dengan menghilangkan bekas zat kimia dari permukaan kulit, dan hal itu hanya bisa dilakukan pembersihan permukaan kulit secara berulang-ulang sehingga dampak zat tersebut dapat diminimalisir.
Pembersihan berulang-ulang pada permukaan tubuh yang terbuka ini yakni kulit dilakukan dengan cara membersihkan permukaan dengan harapan bisa mencegah dan meminimalisir dampak zat kimia yang terdapat pada kulit.
Selain itu, keringat dan lemak yang keluar dari pori-pori tubuh dan bercampur dengan debu yang umunya mengandung zat kimia dan bakteri berbahaya pun perlu dibersihkan dari permukaan kulit. Dengan demikian dapat dipahami, bahwa wudhu yang dilakukan secara berulang-ulang setiap harinya berfungsi untuk menghilangkan semua bakteri di atas.
Berwudhu juga dapat membuat tubuh seorang muslim menjadi lebih bersih serta lebih disayang tuhan dan sesamanya. Karena itu, seorang muslim bisa melaksanakan kewajiban rutinitasnya (yakni shalat) dengan penuh semangat dan vitalitas. Bahkan harapan akan masa depan yang lebih cerah.
Melalui beragam hadisnya Rasulullah SAW memaparkan dimensi kesehatan berwudhu dan manfaat lainnya. Diantaranya ketika seseorang yang membasuh wajahnya dengan air bersih sebanyak 5 kali dalam sehari, maka ia telah menjaga matanya dari debu yang mengganggu. Begitu pula ketika seseorang membersihkan hidungnya, maka pada saat itu dia sedang membersihkan saluran pernapasannya dari bakteri. Demikian juga ketika seseorang sedang membersihkan kulitnya, maka sesungguhya hal tersebut adalah imunologinya (pertahanan tubuh) dari berbagai penyakit yang menyerang.